Jumat, 05 Februari 2021

RPP PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Salam dan Bahagia 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu. 

Dalam pelaksanaan di lapangan, setiap guru pasti menemukan kasus berbeda di kelasnya. Diperlukan sebuah perencanaan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodir kebutuhan belajar seluruh siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dibuat hendaklah memuat strategi diferensiasi konten, diferensiasi proses ataupun diferensiasi produk. Strategi diferensiasi yang dipilih menyesuaikan dengan kebutuhan belajar yang menyangkut kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa. Strategi diferensiasi tersebut dapat dipilih salah satu ataupun dapat dipergunakan sekaligus ketiganya sesuai dengan kemerdekaan belajar di kelas bapak/ibu.

Baca juga: Penjelasan tentang pembelajaran berdiferensiasi DISINI

Berikut ini adalah sebuah contoh kasus pertama yang dialami guru TK

Ibu Anik adalah guru TK B dengan murid sebanyak 12 orang. Minggu depan, Ibu Anik ingin murid muridnya mengeksplorasi tentang warna. Ia ingin murid-murid menyelidiki apa yang akan terjadi jika warna-warna dicampur. Saat melakukan pemetaan kebutuhan belajar, Ibu Anik mengidentifikasi kondisi
seperti di bawah ini:

  • Sebagian besar murid-muridnya sudah dapat mengikuti instruksi yang terdiri dari dua langkah.
  • 4 orang muridnya dapat mengikuti instruksi lebih dari dua langkah dengan cepat dan mandiri.
  • 2 orang muridnya masih belum dapat mengikuti instruksi dengan baik.
Mereka masih sering melakukan sesuatu yang melenceng dari instruksi yang diberikan, sehingga perlu diberikan instruksi satu demi satu, selangkah demi selangkah.

Berikut ini RPP yang mengakomodasi profil belajar murid seperti yang dideskripsikan di atas!
Sumber : 
CGP Karangasem 1 : Bapak Doni Wiputra, Bapak Subrata, dan Bapak Agus Primandana 
RPP tersebut dapat didownload [DISINI]

Kasus ke dua adalah yang dialami guru SD sebagai berikut.

Pak Anto mengajar di kelas 1 Sekolah Dasar dengan jumlah murid 32 orang. Murid - murid di kelas Pak Anto tentunya memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Pak Anto menemukan ada 6 murid yang belum mampu membaca dan menulis, serta terdapat 2 anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan penglihatan sedang. 
Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh murid di kelasnya berbunyi:
Murid dapat menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan) tentang anggota tubuh dan panca indera serta perawatannya menggunakan kosakata Bahasa Indonesia dengan bantuan bahasa daerah secara lisan dan/atau tulis. 

Berikut ini merupakan RPP yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan murid di kelas tersebut untuk membantu murid mencapai kompetensi dasar di atas.

Sumber: CGP Karangasem 1
Ibu Ayu Sunaryati, Bapak Purnawan, dan Bapak Kertiyasa. 
RPP tersebut dapat didownload [DISINI]

Kasus ketiga dialami guru SMA
Pak Aditya adalah seorang guru bidang studi Sosiologi di Kelas 10. Salah satu Kompetensi Dasar yang harus dikuasai oleh muridnya adalah sebagai berikut:
Melakukan penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali ragam gejala sosial dan hubungan sosial di masyarakat. Setelah mendiskusikan dengan murid-muridnya, ia menemukan bahwa mereka memiliki ketertarikan yang berbeda. Ada yang tertarik pada isu budaya, ekonomi, lingkungan dan psikologis.

Berikut ini RPP untuk mendiferensiasi pembelajaran sehingga murid semangat dan memiliki keterlibatan penuh dalam pembelajaran

Sumber : CGP Karangasem 1
Ibu Eka Pratiwi, Ibu Darmini, dan Bu Sri Darmayanti
RPP tersebut dapat didownload [DISINI]

Demikian tiga kasus yang dialami oleh ketiga guru pada jenjang yang berbeda. Saya yakin bapak/ibu guru memiliki banyak kasus lain di kelas bapak/ibu. Mari bersama mengakomodir seluruh kebutuhan siswa yang muaranya nanti adalah siswa memiliki kecakapan hidup berupa keterampilan sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar. 
Panjang umur perjuangan guru penggerak.



7 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.