Jumat, 11 Februari 2022

Memaknai Pembelajaran Berdiferensiasi

Hai Sahabat Sains 

Kali ini Mb Nyoman akan mengulas tentang pembelajaran berdiferensiasi (PB)

APA ITU PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI?

Pembelajaran berdiferensiasi (PB) bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Kepedulian pada siswa dalam memperhatikan kekuatan dan kebutuhan siswa menjadi focus perhatian dalam PB. Profil pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar siswa. PB mengharuskan pendidik mencurahkan perhatian dan memberikan tindakan untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa. PB memungkinkan guru melihat pembelajaran dari berbagai perspektif. PB merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdaarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan terwujud.


PB merupakan penyesuaian terhadap minat, preferensi belajar, kesiapan siswa agar tercapai peningkatan hasil belajar. PB bukanlah pembelajaran yang diindividualkan. Namun, lebih cenderung kepada pembelajaran yang mengakomodir kekuatan dan kebutuhan belajar siswa dengan strategi pembelajaran yang independen. Saat guru merespon kebutuhan belajar siswa, berarti guru mendiferensiasikan pembelajaran dengan menambah, memperluas, menyesuaikan waktu untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. 

Pembelajaran berdiferensiasi pada hakikatnya pembelajaran yang memandang bahwa siswa itu berbeda dan dinamis. Karena itu, sekolah harus memiliki perencanaan tentang pemberajaran berdiferensiasi, antara lain:
  1. Mengkaji kurikulum saat ini yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan siswa.
  2. Merancang perencanaan dan strategi sekolah yang sesuai dengan kurikulum dan metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.
  3. Menjelaskan bentuk dukungan guru dalam memenuhi kebutuhan siswa.
  4. Mengkaji dan menilai pencapaian rencana sekolah secara berkala. 
Pembelajaran berdiferensiasi bisa dilksanakan jika sekolah sudah memiliki kebijakan tentang penerapannya pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inkusif. Termasuk di dalamnya komunikasi yang terstruktur dengan komite sekolah, guru, dan orangtua. Guru harus memperhatikan beberapa apek dalam belajar dan pembelajaran. Ada enam (6) elemen yang berkontribusi terhadap belajar dan pembelajaran.


Gambar  Elemen yang Berkontribusi dalam Pembelajaran

TUJUAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
  1. Untuk membantu semua siswa dalam belajar. Agar guru bisa meningkatkan kesadaran terhadap kemampuan siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh seluruh siswa. 
  2. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Agar siswa memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tingkat kesulitan materi yang diberikan guru. Jika siswa dibelajarkan sesuai dengan kemampuannya maka motivasi belajar siswa meningkat.
  3. Untuk menjalin hubungan yang harmonis guru dan siswa. Pembelajaran berdiferensiasi meningkatkan relasi yang kuat antara guru dan siswa sehingga siswa semangat untuk belajar.
  4. Untuk membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri. Jika siswa dibelajarkan secara mandiri, maka siswa terbiasa dan menghargai keberagaman.
  5. Untuk meningkatkan kepuasan guru. Jika guru menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, maka guru merasa tertantang untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya sehingga guru menjadi kreatif. 
KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Ada empat (4) komponen pembelajaran berdiferensiasi, yaitu: isi, proses, produk, dan lingkungan belajar. 
1. Isi meliputi apa yang dipelajari siswa. Isi berkaitan dengan kurikulum dan materi pembelajaran. Pada aspek ini, guru memodifikasi kurikulum dan materi pembelajaran berdasarkan gaya belajar siswa dan kondisi disabilitas yang dimiliki. Isi kurikulum disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa. Umumnya, guru tidak mampu mengontrol isi kurikulum yang spesifik (yang tidak bisa dipahami semua anak) berdasarkan gaya belajar siswa serta menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan jenis disabilitas yang dimiliki. 

Contoh diferensiasi pada komponen isi adalah: 
  • Menggunakan bahan bacaan pada berbagai tingkat keterbacaan. 
  • Menyediakan bahan ajar pada kaset. 
  • Menggunakan daftar kosakata untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa. 
  • Mempresentasikan ide melalui sarana pendengaran dan penglihatan. 
  • Menggunakan teman bacaan. 
  • Menggunakan kelompok kecil untuk mengajarkan kembali ide atau keterampilan pada siswa yang mengalami kesulitan, serta memperluas pemikiran atau keterampilan peserta didik yang sudah menguasai.
2. Proses, yakni bagaimana siswa mengolah ide dan informasi. Bagaimana siswa berinteraksi dengan materi dan bagaimana interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar siswa. Karena banyaknya perbedaan gaya dan pilihan belajar yang ditunjukkan siswa, maka kelas harus dimodifikasi sedemikian rupa agar kebutuhan belajar yang berbeda-beda dapat diakomodir dengan baik. Gregory & Chapman (2002) menyatakan proses pembelajaran yang dimodifikasi tersebut adalah: a. Mengaktifkan pembelajaran. Aktivitas belajar difokuskan pada materi yang dipelajari, menghubungkan materi yang belum dikuasai, memberi kesempatan pada siswa untuk mencari mengapa materi yang dipelajari penting, dan menjelaskan apa yang dilakukan siswa setelah belajar. b. Kegiatan belajar. Melibatkan kegiatan pembelajaran yang sebenarnya, seperti pemodelan, latihan, demonstrasi, atau game pendidikan. c. Kegiatan pengelompokkan. Baik kegiatan belajar individu maupun kelompok harus direncanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran. 

Contoh diferensiasi pada komponen proses adalah: 
  • Menggunakan kegiatan berjenjang, semua siswa bekerja dengan pemahaman dan keterampilan yang sama, serta melanjutkan dengan berbagai tingkat dukungan, tantangan, dan kompleksitas. 
  • Menyediakan pusat minat yang mendorong siswa untuk mengeksplorasi diri. 
  • Mengembangkan agenda pribadi (daftar tugas yang ditulis oleh guru) yang harus diselesaikan selama waktu yang ditentukan. 
  • Menawarkan dukungan langsung lainnya bagi siswa yang membutuhkan. 
  • Memvariasikan waktu yang disediakan bagi siswa untuk menyelesaikan tugas.
3. Produk, bagaimana siswa menunjukkan apa yang telah dipelajari. Produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi yang telah dikuasai siswa dan memberikan materi berikutnya. Gaya belajar siswa juga menentukan hasil belajar seperti apa yang akan ditunjukkan pada guru. 

Contoh diferensiasi pada komponen produk adalah
  • Memberi siswa pilihan cara mengekspresikan kebutuhan pembelajaran (seperti membuat pertunjukan boneka, menulis surat, atau membuat puisi). 
  • Menggunakan rubrik yang cocok dan memperluas keberagaman tingkat keterampilan siswa.
  • Membolehkan siswa bekerja sendiri atau berkelompok kecil untuk menuntaskan tugas. 
  • Mendorong siswa untuk membuat tugas mereka sendiri.
4. Lingkungan Belajar, bagaimana cara siswa bekerja dan merasa dalam pembelajaran. 

Contoh diferensiasi pada komponen lingkungan belajar adalah: 
  • Memastikan ada tempat di ruangan untuk bekerja dengan tenang dan tanpa gangguan, serta tempat yang menyediakan siswa berkolaborasi. 
  • Menyediakan materi yang mencerminkan berbagai budaya. 
  • Menetapkan pedoman yang jelas untuk kerja mandiri yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Mengembangkan rutinitas yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan bantuan ketika guru sibuk dengan siswa lain dan tidak dapat segera membantu mereka.
  • Membantu siswa memahami bahwa ada siswa yang perlu bergerak untuk belajar, sementara yang lain lebih suka duduk dengan tenang. 
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
  1. Asesmen yang berkesinambungan dalam pembelajaran. Guru secara terus menerus mengumpulkan informasi tentang bagaimana siswa belajar sehingga dapat menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 
  2. Guru menjamin proses pembelajaran yang mengakui keberadaan semua siswa. Siswa dibelajarkan berdasarkan kesamaan minat, merangkul semua siswa. Guru memandang semua tugas siswa berharga dan bermanfaat. 
  3. Pengelompokkan siswa secara fleksibel. Guru merancang pembelajaran yang memungkinkan semua siswa bekerjasama dengan berbagai teman sebaya pada waktu tertentu. Siswa juga bekerja dengan teman sebaya yang memiliki tingkat kesiapan sama dan berbeda dengan dirinya. Siswa juga bekerja dengan teman sebaya yang sama minatnya, kadang dengan teman sebaya yang berbeda minatnya.
  4.  Adanya kolaborasi dan koordinasi yang terus menerus antara guru kelas/ guru bidang studi dengan guru pendidik khusus. 
  5. Guru dan siswa bekerja bersama membangun komitmen untuk mewujudkan hasil belajar yang diharapkan. 
  6. Penggunaan waktu yang fleksibel dalam merespon proses dan hasil belajar siswa.
  7. Strategi pembelajaran yang bervariasi, seperti pusat belajar, pusat pengembangan bakat dan minat, pusat olahraga, pembelajaran tutor sebaya, dan sebagainya. 
  8. Siswa dinilai dengan berbagai cara sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan setiap siswa.
Sumber : Tomlinson (2000b).

KOMITMEN DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Komitmen dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah janji yang saling mengikat hasil belajar siswa, mengembangkan profesional dan proses kolaborasi yang menjamin keberhasilan belajar bagi semua. Komitmen pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, meliputi: 
  1. Menggunakan asesmen. Termasuk di dalamnya memperhatikan masukan, kesiapan, minat dan bakat siswa.
  2. Menggunakan hasil asesmen untuk mendiferensiasikan lingkungan belajar, pembelajaran, dan evaluasi. 
  3. Memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 
  4. Membuat penyesuaian (bisa dilakukan kapan saja) untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dapat diperkirakan.
Bagan alir pembelajaran berdiferensiasi


Berikut ini merupakan praktik baik Mbok Nyoman dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang diintegrasikan dengan komponen sosial emosional, yang diakronimkan dengan "Berdasi Kosmos".

Praktik Baik ini telah didiseminasikan dalam rangka lomba peringatan HUT ke-76 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2021 Provinsi Bali (17 Nopember 2021) dan astungkara berhasil memperoleh Juara 2 tingkat SMP. 


Berikut saya lampirkan pemetaan kebutuhan belajar, RPP, LKPD, dan dokumentasi kegiatan


Informasi lain
Contoh RPP Berdiferensiasi klik DISINI dan DISINI Untuk IPA SMP

2 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.