Portal Pendidikan Rumah Belajar

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia.

Kuliah Umum Level 4 Bersama Mas Menteri

Bapak Ibu guru sekalian merupakan cikal dari guru-guru penggerak, guru-guru dengan inisiatif dan semangat tinggi untuk terus berpacu dengan tuntutan zaman.

Selasa, 08 Februari 2022

Download Resume Workshop Kurikulum Paradigma Baru dan Penyusunan SKP 2021

Halo Sahabat Sains. 

Salam dan bahagia dimanapun Sahabat Sains berada. 

Sebelumnya, Mbok Nyoman sangat berterimakasih kepada pembaca yang senantiasa berkunjung ke blog yang terbilang sangat sederhana ini. Untuk Sahabat Sains, kita memang terpisahkan jarak, namun dengan setiap tulisan pada postingan-postingan di blog ini, Mbok Nyoman berharap  semoga Sahabat Sains tetap setia serta saling mendoa agar selalu dipenuhi keberkahan menghadapi segala tantangan kehidupan.


Demi memompa semangat Mbok Nyoman untuk menulis dan kontinu memposting di Blog, kali ini Mbok Nyoman berbagi resume pelaksanaan Workshop Kurikulum Paradigma Baru dan Penyusunan SKP 2021 yang baru-baru ini diselenggarakan oleh MGMP IPA Kabupaten Karangasem. 


Nama Kegiatan : Workshop Kurikulum Paradigma Baru dan Penyusunan SKP 2021 MGMP IPA Kabupaten Karangasem. Diselenggarakan tanggal 18 s/d 22 Januari 2022. 

Latar Belakang Kegiatan Workshop

Esensi kebijakan “Merdeka Belajar” yang telah dicanangkan oleh Kemendikbud Ristek adalah menggali potensi terbesar para pendidik dan peserta didik untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Mandiri yang dimaksud bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tetapi dalam mengembangkan kreativitas mendesain sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan proses pembelajaran, yang tentu saja bermuara pada pencapaian kompetensi peserta didik secara komprehensif sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Disamping itu, kebijakan kurikulum bergerak ke paradigma baru yang menuntut para pendidik untuk mengajar dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik (pembelajaran terdiferensiasi), mengadaptasi kurikulum nasional dengan kebutuhan lokal, dan meningkatkan kecakapan literasi melalui pendekatan yang lebih terarah. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan mutu pembelajaran di dalam kelas.

Sejalan dengan semangat “Merdeka Belajar” dan dinamika kebijakan pendidikan, maka perlu dilakukan Penguatan Implementasi Kurikulum agar pelaksanaan pembelajaran dan penilaian sejalan dengan tuntutan masa kini dan yang akan datang. Oleh karena itu, MGMP IPA Kabupaten Karangasem mengadakan kegiatan workshop Kurikulum Paradigma Belajar dan Penyusunan SKP Tahun 2021 dengan membuat suatu panduan. Panduan
kegiatan ini berisi ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan kegiatan Workshop KPB dan SKP. Panduan ini bertujuan untuk memberikan arahan tentang pelaksanaan kegiatan workshop agar dapat terlaksana dengan baik.

 Resume Kegiatan Workshop 


DOWNLOAD RESUMENYA [DISINI]
caranya:
setelah klik disini klik create link (tunggu sebentar kemudian klik get link. resume dapat diunduh dalam versi word maupun pdf ya sahabat.

Dokumentasi kegiatan








Semoga bermanfaat bagi sahabat sains


VERITAS VOS LIBERABIT
"The truth will set you free"








Sabtu, 01 Januari 2022

PKG, DUPAK, SKP 2021 DAN LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

Hai Sahabat Sains 
Bahagia selalu merajut impian


Momen awal tahun 2022 ini admin Sahabat Sains tengah mempersiapkan berkas kenaikan pangkat guru. Saat ini admin berada di golongan III/d dengan pangkat Penata Tingkat 1 dan jabatan Guru Muda. 

Sedikit bercerita ya, sebagai ASN guru yang taat dalam bidang administrasi, sebaiknya Sahabat Sains mengajukan DUPAK tahunan secara kontinu. Namun karena admin memiliki berbagai kesibukan dan belum menyempatkan diri untuk penyusunan DUPAK tahunan jadilah dibuatnya langsung selama 3 tahun. Karena masa penilaian angka kredit berlaku hanya 3 tahun, admin tidak ingin melewatkan kredit yang seharusnya dapat dihitung dalam DUPAK.

Gassss Yuk

Berkas-berkasnya Mbok Nyoman save disini ya. Kurang lebihnya apabila terdapat kekeliruan (bukan sengaja salah) mohon koreksinya untuk menjadi tambahan pengetahuan bagi Mbok Nyoman. 

DUPAK ke IV/a  [DISINI]

Cover DUPAK  [DISINI]

PKG [DISINI]

Aplikasi PKG 14 kompetensi kaperpus dan kalab. DOWNLOAD [DISINI] 

Catatan penilaian 14 kompetensi guru mapel [DISINI]

Laporan pengembangan diri [DISINI]

SKP format 2021 [DISINI


Nota Usul KP [DISINI]

Tips agar lancar naik pangkat guru
  1. Kendala yang paling sering dicurhatkan teman-teman kepada Mbok Nyoman adalah ketidaktercapaian angka kredit dalam publikasi ilmiah atau karya inovatif padahal angka kredit pengembangan diri sudah sangat memadai. Pengalaman Mbok Nyoman, kontinulah menulis karya seperti PTK, atau best practices tiap semesternya. Membuat modul, membuat alat peraga, alat pelajaran atau inovasi lainnya yang dituangkan ke dalam laporan. Biasanya bapak/ibu guru telah memiliki berbagai praktik baik, namun kendala utama berada dalam  fase kebingungan darimana memulai menulisnya. Jadi, bapak/ibu dapat menggali dari berbagai sumber contoh-contoh publikasi ilmiah dan berjuang untuk keluar dari zona nyaman bapak/ibu. Menulislah. Sesuaikan format tulisan dengan yang diminta dari penilai ya, karena bagaimanapun juga beliau yang akan menilai.
  2. Menjadi tukang kreditlah! Mengapa? apabila bapak/ibu telah melakukan kegiatan diklat ataupun seminar sebagai pengembangan diri. Segeralah kumpulkan dengan apik surat tugas, fotocopy sertifikat/piagam, dan buatlah resumenya. Kreditlah pekerjaan bapak/ibu supaya tidak menumpuk dan menjadi nyaman di zona LUPA 
  3. Berkolaborasilah dengan rekan-rekan guru lain untuk berbagi informasi praktik baik dalam komunitas praktisi. Hal ini akan memberikan semangat baru, ide, maupun motivasi dalam mengembangkan keprofesian bapak/Ibu
***Semoga bermanfaat ***


Sabtu, 25 Desember 2021

MENERAPKAN INKUIRI APRESIATIF BAGJA PADA PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS

Salam dan Bahagia 
Belajar Bergerak Berbagi untuk Negeri 

Sahabat Sains kali ini Mbok Nyoman akan berbagi cerita menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA. Pengalaman ini dilakukan ketika menuntun pengurus Osis Masa Bakti 2021 dalam menyelenggarakan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Osis Masa Bakti 2022 di sekolah Mbok Nyoman, SMP Negeri 2 Sidemen. Dalam hal ini Mbok Nyoman berkolaborasi dengan CGP angkatan 4 Karangasem, Nyoman Gede Hadi Purnama, yang juga pembina Osis. Beliau menginisiasi pemilihan ketua Osis secara merdeka untuk membelajarkan siswa mandiri, kreatif, dan bergotong royong. 


Inkuiri apresiatif menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. 
Bagja merupakan salah satu manajemen perubahan yang mengadopsi pendekatan inkuiri apresiatif. Alur dari Bagja, yaitu 
  1. BUAT PERTANYAAN
  2. AMBIL PELAJARAN
  3. GALI MIMPI
  4. JABARKAN RENCANA 
  5. ATUR EKSEKUSI 
Selengkapnya tentang BAGJA dapat di klik [DISINI]

Pada tahap Buat Pertanyaan hal-hal yang saya pikirkan sebagai bentuk awal arah dari penelusuran, yaitu:
  • Bagaimana cara membiasakan pengurus Osis bekerja berdasarkan inisiatifnya dalam menyelenggarakan suksesi?
  • Bagaimana cara menuntun pengurus Osis dalam merencanakan kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua Osis secara Luber dan Jurdil?
  • Bagaimana cara mengaktifkan keterlibatan seluruh anggota dalam suksesi?
Berlanjut ketahapan Ambil Pelajaran, hal-hal yang saya cermati sebagai tuntunan dalam mengambil pelajaran atas hal positif yang saya dapatkan selama di SMP Negeri 2 Sidemen, yaitu:
  • Kebijakan yang selama ini mendukung di SMP Negeri 2 Sidemen yaitu pemilihan ketua Osis dapat dilangsungkan secara demokratis
  • Pemilihan ketua Osis dilaksanakan secara voting dimana pembina Osis yang menentukan cara pemilihan calon ketua
  • Selama ini pemilihan dilaksanakan dengan perkenalan ketua dan orasi selanjutnya dilaksanakan pemilihan suara tanpa mendengarkan visi dan misi calon ketua
  • Dukungan yang ada dari pembina Osis memungkinkan untuk menyelenggarakan suksesi secara Merdeka
  • Pengurus Osis lama memiliki keinginan untuk belajar berdemokrasi dan berorganisasi setelah 2 tahun belajar daring 
Pada tahap Gali Mimpi kedaaan ideal yang saya impikan akan terjadi
  • Hal-hal baru yang saya harapkan adalah pengurus OSIS masa bakti 2021 bekerjasama dalam merencanakan kegiatan dimulai dari pemilihan pasangan calon ketua dan wakil ketua, hingga merencanakan pemilihan secara merdeka (dari inisiatifnya sendiri)
  • Pasangan calon ketua dan wakil ketua Osis menyampaikan visi dan misi yang memang dibuatnya sendiri didampingi oleh seorang Coach dari pembina Osis
  • Pemilihan suara dilakukan oleh seluruh siswa memanfaatkan teknologi yang disediakan oleh pengurus Osis
  • Setiap rapat yang dilakukan direfleksikan hal-hal yang menjadi pembelajaran berikut dengan perasaan, hal baik dan tantangan yang harus dihadapi kedepannya.
  • Ketua dan wakil ketua Osis yang terpilih memiliki kompetensi sebagai pemimpin dari teman-temannya.
Rencana yang saya lakukan dapat dijabarkan sebagai berikut:
  • Merembugkan dengan kepala sekolah, pembina Osis dan waka kesiswaan terkait rencana saya untuk memberikan kemerdekaan pada pengurus inti Osis untuk menyelenggarakan suksesi
  • Mengumpulkan seluruh pengurus Osis lama untuk mengadakan rapat terkait suksesi dan menyamakan persepsi pengurus osis untuk bekerjasama dalam tim secara solid serta membiasakan berkordinasi.
  • Melaksanakan suksesi secara demokratis dimana perubahan besar yang terjadi adalah masing-masing paslon diberikan kesempatan menyampaikan visi misi dan programnya apabila terpiilih. Siswa lain mendengarkan orasi paslon dan dapat bertanya kepada paslon untuk berdiskusi secara aktif.
Untuk mengatur transformasi rencana menjadi aksi nyata saya mengatur eksekusi sebagai berikut:
  • Pada Minggu Pertama Bulan November saya melakukan rembug bersama Kepala sekolah (Bapak I Nyoman Narta), waka kesiswaan (Ni Luh Putu Sri Wahyuningsih), dan pembina Osis lain untuk menjalankan kegiatan (Bapak: Nyoman Gede Hadi Purnama, Ketut Sujana, Gusti Indra) 
  • Minggu kedua dilakukan pemilihan perwakilan kelas sebagai anggota Osis baru
  • Pada Minggu kedua bulan Desember pengurus inti Osis dikumpulkan untuk mengadakan breafing terkait suksesi yang akan dilakukan. Breafing dilakukan bersama pembina Osis berjumlah 4 orang dan 1 waka kesiswaan
  • Minggu ketiga bulan Desember dilakukan pemilihan calon ketua berdasarkan keinginan anggota menjadi ketua dari dasar hatinya, bukan ditunjuk oleh pembina atau pengurus lama.
  • Setelah didapat kandidat ketua, pengurus Osis lama dipimpin ketua Osis demisioner menetapkan pasangan calon ketua dan wakil ketua 
  • Minggu keempat dilaksanakan suksesi dimulai dari pembukaan melibatkan kasatdik, beberapa guru, dan Osis dilanjutkan dengan share video visi misi secara online kemasing-masing grup WA kelas,  orasi penyampaian Visi dan Misi paslon dan  diskusi interaktif secara luring, pemilihan secara online dan diakhiri dengan pengukuhan ketua dan wakil ketua Osis terpilih










Selengkapnya run down kegiatan dapat ditonton pada video berikut

Pembukaan Suksesi

Orasi terbuka penyampaian Visi dan Misi

Video masing-masing paslon
Paslon Galang
Paslon Cadar

Paslon Destar

Pengumuman hasil pemilihan dan Penutupan Kegiatan


Pembelajaran yang saya dapatkan sebagai guru penggerak adalah belajar berpikir positif, berkolaborasi, dan memahami perasaan anak didik. Tentunya dari anak-anak didik, sayapun juga belajar. Belajar sabar membimbing keresahan-keresahan yang mereka takuti, misalnya rasa grogi ketika menjadi MC, rasa grogi ketika paslon menyampaikan visi misi, dan kekhawatiran ketua Osis demisioner dalam menggerakkan temannya bekerja secara bertanggung jawab. Perasaan saya adalah puas melihat kemajuan yang terjadi pada diri anak-anak Osis. mereka mulai merencanakan, mulai belajar berkomunikasi, belajar arti kebersamaaan, dan tanggung jawab. Ceria mereka adalah kebahagiaan saya dan kami pembina.

Tantangan yang saya dapatkan adalah Pengurus belum terbiasa dengan metode baru yang dilakukan, mereka masih belum sigap dalam menyusun acara. Strategi yang kami lakukan sebagai pembina adalah awalnya membiarkan dahulu sejauh mana mereka bisa mempersiapkan segala sesuatunya, setelah gambaran kasar susunan acara diperoleh, disanalah dilakukan coaching antar pengurus inti Osis dan pembina. Acara suksesi berjalan lancar. Kedepannya hal positif yang terjadi akan terus dilanjutkan dan tuntunan yang diberikan sedikit demi sedikit akan dikurangi untuk melatih kemandirian mereka (Scafolding).

Mengawali perubahan ke arah positif tentunya tidak selalu berjalan mulus. Di tengah perjalanan akan ada kerikil-kerikil yang akan menghalangi. Berbekal dengan keinginan menuntun siswa mewujudkan profil pelajar pancasila, Mbok Nyoman sebagai guru penggerak berkeinginan berkolaborasi dengan stakeholder yang ada disekolah saya. Dengan adanya CGP angkatan 4, yaitu pak Nyoman Gede Hadi Purnama, tentunya akan menjadi kekuatan saya untuk bersama-sama menyelenggarakan pembelajaran yang Well-Being di sekolah.

Tiada henti-hentinya saya mengajak Sahabat Sains untuk tetap semangat, selalu berkarya, senantiasa mengawal anak-anak didik kita.

Selamat menjalankan amanah
tergerak, bergerak, dan menggerakkan










Selasa, 02 November 2021

Pendaftaran Konferensi Ilmiah Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Tahun 2021

 Halo sahabatsains kali ini mbok nyoman ingin mengajak praktisi pendidikan untuk mengikuti Konferensi Ilmiah Guru . Sumber: Instagram @gtkdikmendiksus 




Dalam Rangka memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2021, Dalam rangka menyambut, memeriahkan, dan memaknai Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Disabilitas Internasional, Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus akan mengadakan kegiatan Konferensi Ilmiah Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, bagi Guru dan tenaga kependidikan, praktisi pendidikan, ahli pendidikan, pemerhati pendidikan, dosen, mahasiswa, dan peserta umum untuk mengaktualisasikan gagasan dan memperoleh pengakuan terhadap karyanya. Pendaftaran mulai dibuka tanggal 3 - 15 November 2021.

Adapun topik pada Konferensi Ilmiah Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

  • Merdeka belajar
  • Profil Pelajar Pancasila
  • Pembelajaran abad 21
  • Pembelajaran di Masa Pandemi
  • Pendidikan Inklusif
  • Inovasi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus
  • Kurikulum dan Asesmen
  • Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran

Tahapan Kegiatan

  • Sosialisasi : 1 – 3 November 2021
  • Penerimaan Abstrak : 3 – 15 November 2021
  • Seleksi Abstrak : 16 – 18 November 2021
  • Pengumuman Hasil Seleksi : 22 November 2021
  • Pelaksanaan Konferensi : 30 November – 1 Desember 2021
  • Perumusan Hasil : 1 Desember 2021

Ketentuan Abstrak

  • Judul memiliki jumlah maksimal 15 kata. Judul ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata dengan
  • menggunakan jenis huruf Time New Roman 14pt, cetak tebal, dan posisi tengah.
  • Penulis tidak perlu mencantumkan gelar profesionalnya.
  • Abstrak menjelaskan secara singkat tentang:
  • Latar belakang (Alasan penelitian penting dan menarik dilakukan, alasan melakukan penelitian, juga dapat menjelaskan kondisi ideal, tujuan penelitian, masalah dengan menyebutkan variabel yang diteliti).
  • Metode penelitian (menjelasakan metodologi penelitian yang digunakan, gambaran responden, proses pengumpulan data, instrumen yang digunakan, dan cara analisis data)
  • Hasil/temuan penelitian (menjelaskan hasil atau temuan yang diperoleh dalam penelitian. Jika penelitian masih berlangsung dapat menuliskan preliminasi hasil penelitian)
  • pesan kuci/kesimpulan
    • Abstrak diharapkan dapat menjawab pertanyaan 5W1H (What, Why, Where, When, Who dan How)
    • Artikel yang berupa gagasan dan hasil penelitian yang masih berlangsung, format abstrak dapat menyesuaikan.
    • Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia
    • Abstrak ditulis maksimal 1000 kata.
    • Ketentuan Poster

      • Poster merupakan bentuk presentasi visual atas abstrak yang dikirimkan.
      • Desain lay-out poster harus memperhatikan prinsip keseimbangan formal-non formal, yaitu simetris– asimetris, prinsip kesatuan pengaturan elemen gambar, warna, latar belakang, gerak mengarahkan mata pembaca mengalir ke seluruh area poster;
      • Isi poster harus dapat terbaca secara terstruktur untuk kemudahan 'navigasi'nya;
      • Poster harus memuat judul, nama pembuat dan logo sekolah, latar belakang /introduksi/abstrak, Metode, Hasil (teks dan gambar/fotografi/skema), Simpulan, Referensi (tambahan)

      Tautan Pendaftaran

      https://gtkdikmendiksus.kemdikbud.go.id/konferensi-ilmiah-guru/

      Informasi lebih lanjut mengenai Konferensi Ilmiah Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Tahun 2021 dapat  diakses melalui  instagram  @gtkdikmendiksus atau melalui tautan https://gtkdikmendiksus.kemdikbud.go.id/konferensi-ilmiah-guru/

Selengkapnya ketentuan penulisan abstrak dan poster download DISINI

Senin, 18 Oktober 2021

MERDEKA BELAJAR MEWUJUDKAN "NENG NING NUNG NANG" MASA PANDEMI

Anak bukanlah kertas kosong. Mereka memiliki berbagai keunikan dan potensi. Tugas guru dan orang tua menumbuhkan potensi anak (Mang_Darma 2021).


Salam dan Bahagia

Menjadi guru penggerak angkatan pertama dari kabupaten Karangasem, Provinsi Bali di masa pandemi Covid-19 sangatlah menantang. Memang bukan perkara mudah mengkondisikan anak belajar daring dari rumah. Apalagi menciptakan proses belajar  daring yang bermakna, menarik, dan menyenangkan. Pandemi mengajarkan saya menjadi guru IPA milenial yang bersabar menuntun keunikan karakter murid saya. 
Dok: admin sahabatsains.com 

Berawal dari kecintaan pada murid saya di SMP Negeri Satu Atap Sangkan Gunung,  saya berkeinginan terus mengisi gelas kosong diri dengan kucuran ilmu pengetahuan. Tantangan di masa pandemi membuahkan praktik baik pembelajaran yang berpihak pada murid, yaitu “Merdeka Belajar Mewujudkan Neng-Ning-Nung-Nang"

Guna mewujudkan merdeka belajar yang digaungkan oleh Mas Menteri, saya mengupayakan metode pendidikan yang relevan dengan kodrat zaman (perkembangan zaman) tanpa meninggalkan kodrat alam (budaya) tempat anak hidup dan tumbuh. Salah satu pesan Ki Hadjar Dewantara yang saya ingat adalah adalah Neng-Ning-Nung-Nang mengenai sikap dan perilaku manusia. Neng kependekan dari Meneng yang berarti diam dan tenang dengan perhatian untuk mendengar secara aktif. Ning kependekan dari Wening yang berarti jernih di hati dan pikiran. Nung kependekan dari Hanung yang berarti kebesaran hati dan jiwa. Nang yang berati Menang atau wewenang baik secara batiniah maupun lahiriah.

Gagasan Ki Hajar Dewantara dalam implementasinya disekolah, yakni pendidik hendaknya menciptakan kesenangan (Neng), keheningan (Ning), ketenangan (Nang), dan renungan (Nung). Tugas pendidik menuntun secara relevan dan kontekstual mewujudkan murid merdeka sesuai kodratnya sendiri. Untuk mewujudkan merdeka belajar, guru dapat berinovasi dengan mengintegrasikan budaya masyarakat dalam pembelajaran dengan menggunakan teknologi digital sebagai medianya. 

Keberpihakan pada murid kelas VII pada mata pelajaran IPA di kelas saya pada masa pandemi, dirancang dengan  menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang diintegrasikan dengan pembelajaran sosial emosional memanfaatkan teknologi digital. 


Video dokumentasi merdeka belajar (Dok: admin sahabatsains.com )

Adapun tujuan dari pelaksanaan merdeka belajar, yaitu (1) Mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered), (2) menciptakan kesenangan (Neng), keheningan (Ning), ketenangan (Nang), dan renungan (Nung) melalui konsep Tri Hita Karana dalam pembentukan karakter peserta didik, (3) Terjalinnya hubungan erat antara pendidik dan peserta didik dalam mengkomunikasikan keinginan belajar, (4) Peserta didik lebih kreativas mencipta karya berdasarkan potensi yang dimilikinya melalui pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah membuat analisis diagnosis nonkognitif awal tentang pembelajaran menyenangkan yang diharapkan anak mengikuti pembelajaran di masa pandemi. Berdasarkan diagnosis nokognitif tersebut, dengan memperhatikan jawaban jawaban terkait gaya belajar menyenangkan yang diharapkan peserta didik, pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi terintegrasi dengan pembelajaran sosial emosional. Caranya dengan mengintegrasikan sains lokal Bali pada tahap apersepsi dan penguatan konsep dengan memberikan contoh situasi dunia nyata peserta didik (konsep kenal lebih sayang).

Form diagnosis nonkognitif yang dibuat dengan memanfaatkan aplikasi Google Form
(Dok: admin sahabatsains.com)

Upaya membiasakan karakter positif bagi anak-anak sekalipun dalam situasi belajar dari rumah dilakukan dengan jurnal kebaikan. Berhubung situasi Pandemi saat ini, pemberian instruksi, pengumpulan jurnal, serta pemberian feedback dilakukan berbantuan platform Google Classroom. Anak-anak akan mengumpulkan jurnal yang divalidasi orang tua sebagai mitra penting sekolah dalam membangun karakater positif anak. Pengumpulan jurnal ini disertai tiga foto aktivitas positif. Tentunya harus sinkron dengan apa yang tertulis di jurnal. Penulisan dilakukan dalam satu minggu.
Kegiatan  kebaikan sehari-hari  (Dok: admin sahabatsains.com )

Jurnal kebaikan 
(Dok: admin sahabatsains.com)

Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan (Neng), peserta didik diajak melakukan games online dengan quizizz, TTS dan tebak-tebakkan gambar. Produk kreativitas yang dikumpulkan sebagai tugas proyek disesuaikan dengan daya dukung dari peserta didik tanpa memaksa terkait bahan dan bentuknya. Kesepakatan dalam hal proses dan jadwal pengumpulan dilakukan di awal pembelajaran. Pendidik juga berkomunikasi dengan orang tua melalui komentar pada jurnal kebaikan yang dibuat dalam bentuk buku. Diskusi dilakukan melalui media WA, Platform Zoom untuk vicon, LMS Google Clasroom, dan Blog Pribadi Guru.

Respon siswa terkait usaha guru menciptakan kesenangan (Neng) melalui games IPA sangatlah positif. Peserta didik sangat antusias mengikuti tournament Quizizz dimana games dilakukan secara online. Mereka tertantang untuk belajar materi terlebih dahulu sebelum melakukan tournament. Kemudian TTS asik dan games mencocokkan gambar yang penulis buat sendiri membuat peserta didik mendapatkan ketenangan (Nang) bahwa pembelajaran IPA tidak menakutkan walupun banyak rumus dan hitungan-hitungan.

Kolaborasi antara guru dan orang tua terlihat dalam wawancara terkait pengeluaran bulanan pembayaran rekening air/listrik. Orang tua dilibatkan sebagai sumber informasi yang dimintai pendapatnya tentang cara mengoptimalkan penggunaan air/listrik di rumah, pelestarian “Taru”. Peran guru dan orang tua memang mendasar dalam mendukung proses anak belajar di rumah. Keduanya mesti membangun kolaborasi demi memaksimalkan kegiatan belajar anak. Kreativitas guru dalam menghadirkan pembelajaran daring yang menarik dan menyenangkan akan sangat menentukan besarnya atensi siswa terhadap kegiatan belajar daring tersebut. Sedangkan pendampingan dan keaktifan orang tua dalam menemani anak akan menentukan sejauh mana kegiatan belajar di rumah akan bermanfaat dan bermakna.

Wawancara dimana orang tua adalah sumber belajar di rumah
(Dok: admin sahabatsains.com)

Orang tua diwawancarai oleh anaknya sebagai sumber belajar terkait konten secara kontekstual

Jurnal kebaikan menanamkan pendidikan karakter menuju Profil Pelajar Pancasila berdasarkan konsep budaya Bali, yaitu Tri Hita Karana. Pelibatan orang tua juga dilakukan ketika mengomentari kegiatan anaknya pada jurnal kebaikan. Hal baik yang dilakukan seperti melakukan persembahyangan (Parahyangan), membantu orang tua di rumah seperti menyapu, menyetrika dll (Pawongan), dan membersihkan lingkungan (Pawongan). Hal tersebut menciptakan kesenangan (Neng), keheningan (Ning), ketenangan (Nang), dan renungan (Nung) bagi peserta didik dalam menanamkan budhi dan pekerti. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidik wajib menuntun lakunya peserta didik, yang meliputi budhi dan pekerti.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan proses pembelajaran IPA di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dilaksanakan di kelas VII pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Proses pembelajaran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dan mencapai hasil yang optimal dilakukan dengan melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid melalui diagnosis non kognitip di awal pembelajaran barulah selanjutnya menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Berdasarkan hasil analisis terhadap kebutuhan belajar peserta didik, strategi pembelajaran berdiferensiasi yang dipilih yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum. Diferensiasi konten yang dilakukan peserta didik adalah menyampaikan kedalaman konsep yang telah dipelajarinya dalam produk karyanya. Diferensiasi proses yang dilakukan adalah menggunakan berbagai media pembelajaran dalam menjelaskan konten. Saya menggunakan blog, video pembelajaran, dan infografis dalam menyampaikan konten berdasarkan kebebasan pada minat anak belajar berdasarkan profil belajarnya. Sedangkan pada diferensiasi produk dilakukan strategi modifikasi hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan dan pengembangan yang telah dipelajarinya
Hasil  diferensiasi produk karya siswa kelas VII (Dok: admin sahabatsains.com )

Pembelajaran diferensiasi konten, proses dan produk diitegrasikan juga dalam mengoptimalkan kompetensi sosial emosional. Teknik integrasi yang dilakukan dengan menerapkan teknik STOP, menebak gambar emosi, serta membuat jurnal sahabat sains sebagai jurnal refleksi diri.

Dok: admin sahabatsains.com 

Selengkapnya dokumentasi pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional dapat dilihat [DISINI]

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional  disisipkan dengan pemberian materi secara kontekstual sesuai kehidupan nyata di Bali. Seperti konsep kearifan lokal perayaan Nyepi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menciptakan keheningan (Ning), perubahan andem yang terjadi pada rindik, gong, obor dan konsep subak sebagai upaya pengoptimalan  air dalam andem pengairan di Bali menciptakan renungan (Nung) dalam upaya melestarikan budaya lokal Bali sebagai kodrat alam (budaya tempatnya anak tumbuh).
Dokumentasi kegiatan mengukur dilakukan di alam secara kontekstual
Dok: admin sahabatsains.com 

Tatap maya memanfaatkan aplikasi Zoom
Dok: admin sahabatsains.com 

Hal baik yang di dapat dari merdeka belajar berbasis Tri Hita Karana tersebut adalah perlahan mengubah mind set tentang pola pengajaran guru. Jika awalnya saya selalu memberikan tugas melalui instruksi sekarang lebih diupayakan memberikan tuntunan tanpa melepaskan. Kesepakatan di awal pembelajaran diperlukan untuk menggali potensi peserta didik. Dari tuntunan tersebut akan tercipta kreativitas peserta didik sesuai potensi yang dimilikinya. Tugas pendidik menuntun secara relevan dan kontekstual mewujudkan murid merdeka sesuai kodratnya sendiri. Hal tersebut menciptakan kesenangan (Neng), keheningan (Ning), ketenangan (Nang), dan renungan (Nung) bagi peserta didik dalam menanamkan budhi dan pekerti. Kendala yang dialami, yaitu sulitnya menuntun peserta didik dalam kondisi belajar daring. Solusi yang dilakukan, yaitu karena tidak dapat bertatap muka secara langsung, pendidik harus ekstra sabar dalam memberikan tuntunan. Kendala dalam pelaksanaan belajar dari rumah diikhlaskan untuk tujuan menghamba pada murid di tengah pandemi.

Refleksi positif yang diperoleh dari “Debar Tikar mewujudkan Neng-Ning-Nung-Nang” dapat dijadikan praktik baik untuk diadopsi disekolah lain dengan memanfaatkan filosofi budaya daerah masing-masing tempat anak tumbuh. Kebaikan pembelajaran, yaitu guru mengembangkan inovasi pembelajaran yang berpihak pada murid (student centered), muridlah subjek bukan objek. Keberpihakan yang dimaksud adalah mengubah instruksi menjadi kesepakatan-kesepakatan berdasarkan gaya belajar yang diinginkan peserta didik. Penekanan merdeka belajar pada kesanggupan menyelesaikan proyek atas keinginan anak, kesanggupan untuk melibatkan orang tua sebagai sumber belajar di rumah, inovasi karya berdasarkan potensi yang dimiliki, dan kebebasan berpendapat saat mempresentasikan hasil karya dalam vicon.


CATATAN GURU PENGGERAK
(Belajar-Bergerak-Berbagi Untuk Negeri)

Seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya. Meskipun pertumbuhan tanaman pada dapat diperbaiki, tetapi ia tidak dapat mengganti kodrat iradatnya padi. Misalnya, ia tak akan dapat menjadikan padi yang ditanamnya itu tumbuh sebagai jagung. Selain itu, ia juga tidak dapat memelihara tanaman padi tersebut seperti hanya cara memelihara tanaman kedelai atau tanaman lainnya. Memang benar, ia dapat memperbaiki keadaan padi yang ditanam, bahkan ia dapat juga menghasilkan tanaman padi itu lebih besar daripada tanaman yang tidak dipelihara, tetapi mengganti kodrat padi itu tetap mustahil. Demikianlah Pendidikan itu, walaupun hanya dapat ‘menuntun’, akan tetapi faedahnya bagi hidup tumbuhnya anak-anak sangatlah besar.

Rabu, 13 Oktober 2021

Mengenal STEM dalam Pembelajaran IPA

Berkenalan dengan STEM bersama SEAMEO Center for Qitep in Science



SEAMEO Center for Qitep in Science dan PPPPTK IPA sebagai  UPT yang memiliki tugas dan fungsi meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga pendidikan di bidang sains mendukung upaya pemerintah dalam optimalisasi implementasi Kurikulum 2013 melalui integrasi STEM dalam pembelajaran sains. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan melatih guru sains untuk memahami dan menguasai pembelajaran sains berbasis STEM dan mengembangkan bahan ajar sains sesuai kurikulum 2013 berbasis STEM.

Untuk membelajarkan peserta didik memiliki keterampilan abad 21, pembelajaran yang harus dilakukan gurupun harus berorientasi pada pembelajaran abad 21, yang memiliki karakteristik atau prinsip-prinsip: 1) pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik; 2) peserta didik dibelajarkan untuk mampu berkolaborasi; 3) materi pembelajaran dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran harus memungkinkan peserta didik terhubung dengan kehidupan sehari-hari mereka; dan 4) dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

APA ITU STEM ?

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengakomodir karakteristik pembelajaran abad 21 tersebut adalah pendekatan Science, Technology, Engineering, and Mathematics atau disingkat dengan STEM

STEM merupakan suatu pendekatan dimana Sains, Teknologi, Enjiniiring, dan Matematika diintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan masalah dalam kehidupan nyata. Pembelajaran STEM memperlihatkan kepada peserta didik bagaimana konsep-konsep, prinsip-prinsip sains, teknologi, Enjiniring, dan matematika digunakan secara integrasi untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem yang memberikan manfaat untuk kehidupan manusia.

Untuk menyiapkan peserta didik Indonesia memperoleh keterampilan abad 21, yaitu keterampilan cara berpikir melalui berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta cara bekerja sama melalui kolaborasi dan komunikasi, maka pendekatan STEM diadopsi untuk menguatkan impelementasi Kurikulum Nasional (Kurikulum 2013). Pendekatan STEM diyakini sejalan dengan ruh Kurikulum 2013 yang dapat diimplementasikan melalui penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (PJBL) dengan menggunakan scientific dan enginering practices.

Berikut ini merupakan bahan ajar Sains berbasis STEM Oleh Yudi Yanuar, M.T pada mata pelajaran IPA kelas IX materi energi dan daya Listrik 

KLIK DISINI untuk mendownload bahan ajar tersebut

DOWNLOAD JUGA TENTANG STEM 

Karakteristik Pendidikan STEM [disini]
Analisis STEM dalam Implementasi Kurikulum 2013 [disini]
Penilaian Autentik [disini]
 STEM dalam Pembelajaran IPA [disini]

DOWNLOAD JUGA LK  ANALISIS STEM 

LK Analisis STEM dalam Kurikulum 2013 [disini]
LK Karakter STEM  [disini]
LK Desain Pembelajaran STEM 2013 [disini]
LK Karakteristik STEM  [disini]

Dokumentasi Pelaksanaan ANBK SMP Negeri Satu Atap Sangkan Gunung

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bertujuan untuk meningkatkan  mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk  menghasilkan informasi akurat dalam memperbaiki kualitas belajar mengajar, yang bermuara pada peningkatan kualitas hasil belajar murid. ANBK dilaksanakan dengan tiga asesmen utama, yaitu Asesmen kompetensi minimum (literasi dan numerasi), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. 

Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer di SMP Negeri Satu Atap Sangkan Gunung dilaksanakan dari tanggal 4 Oktober hingga tanggal 7 Oktober 2021. '

Pada tanggal 4 Oktober dilaksanakan tes literasi dan survey karakter selama 3 sesi. Sedangkan pada tanggal 5 Oktober dilaksanakan tes numerasi dan survei lingkungan belajar. Pada tanggal 6 dan 7 Oktober seluruh guru mulai mengisi survei lingkungan belajar. 

Kendala yang dialami murid dalam melaksanakan ANBK adalah kendala teknis server pusat. Akibat kendala tersebut beberapa murid tidak selesai menjawab pertanyaan dang mengulangi tes susulan pada tanggal 11 dan 12 Oktober 2021.

Berikut ini merupakan dokumentasi kegiatan ANBK 























Harapan kami pelaksanaan ANBK di tahun  selanjutnya lebih dipersiapkan dalam hal jaringan dan server,  semisal diatur lebih baik lagi dalam penjadwalan dan waktunya  agar tidak bersamaan antara Indonesia bagian barat, tengah dan timur .